Wednesday, October 17, 2012

CouchSurfing World

Saya ingat sekali, pertama berkenalan dengan komunitas ini medio Desember 2010, tidak ada keinginan untuk bergabung, apalagi harus terlibat di dalamnya. Pepatah yang mengatakan tidak kenal maka tidak sayang mungkin terjadi pada saya saat itu. 

Sebenarnya, apa itu CouchSurfing? Jika melihat namanya sekilas, langsung mengarahkan pandangan orang kepada olahraga surfing. Nyatanya, anggota CouchSurfing pun melakukan surfing, tapi dari sofa ke sofa di berbagai belahan dunia. CouchSurfing merupakan komunitas traveler global yang anggotanya menyediakan tempat tinggal sementara secara gratis bagi traveler yang berkunjung ke suatu daerah dan berfokus pada cultural exchange dan juga membangun networking services bagi para anggotanya  Dibuat istilah “couch” atau sofa bisa jadi karena secara umum, ruang yang disediakan untuk tidur bagi anggota CouchSurfing bisa jadi hanyalah sofa, bukan kamar, ataupun hanya ruangan kecil yang beralaskan matras.

Perkenalan resmi saya dengan CouchSurfing dimula ketika seorang teman dari Bandung datang menginap di rumah saya dan menceritakan apa itu CouchSurfing, ia baru saja menjadi anggotanya saat itu. Awal melihat web-nya cukup rumit, karena banyaknya yang harus diisi untuk melengkapi profil anggota CouchSurfing, perlu lebih dari 1 minggu bagi saya untuk melengkapi profil tersebut dan mengerti isi web CouchSurfing.

Pertemuan saya sesungguhnya dengan anggota komunitas CouchSurfing adalah pada gathering bulanan CouchSurfing Jakarta bulan Februari 2011 di Restoran Steak Lover dibilangan Kemang, Jakarta Selatan. Restoran berlantai dua ini dimiliki oleh salah seorang anggota CouchSurfing, Mba Nuri. Ia berbaik hati membiarkan restorannya “diacak-acak” untuk gathering CouchSurfing. Lebih dari 80 orang hadir pada gathering itu, CS Indonesia dan CS luar Indonesia (saya kurang suka menyebut lokal dan bule). Tema yang diusung pada gathering itu adalah Valentine Day, karena memang diadakan pada bulan Februari, sehingga dress code yang harus digunakan adalah baju merah/pink.

Pada bulan Juli 2012, gathering bulanan CouchSurfing Jakarta diadakan di rumah saya, bertepatan dengan bulan puasa, sehingga gathering sambil berbuka puasa. Menurut daftar hadir, lebih dari 100 orang hadir dalam gathering tersebut, cukup ramai.
Suasana gathering
Olympic games

Pulang dari gathering, saya merasa jika CouchSurfing berbeda dengan komunitas lainnya, bukan saya menganggap remeh komunitas lain, tapi saya merasa visi dan misi CouchSurfing sejalan dengan saya.  Yang paling menarik bagi saya dari CouchSurfing adalah adanya cultural exchange jika saya melakukan hosting dan surfing. Dengan membuka pintu rumah kita kepada traveler dari berbagai negara, memungkinkan terjadinya pertukaran kebudayaan, tanpa harus berkunjung terlebih dahulu ke negaranya.

Sebelum menjadi anggota CouchSurfing, pernah ada yang orang Belanda dan Jepang yang tinggal di rumah saya, pertemuan dengan mereka secara tidak sengaja sehingga akhirnya mereka bisa tinggal di rumah saya. Patrick, seorang berkebangasaan Jerman berusia 20 tahun menjadi tamu pertama kali saya sejak menjadi anggota CouchSurfing, ia berkeliling beberapa negara Asia selama 6 bulan. Dalam menerima tamu, saya tidak membedakan untuk CS Indonesia dan CS luar Indonesia, semua saya terima dengan baik. Beberapa saya tolak, karena mereka tidak membaca terlebih dahulu apa yang saya tulis di profile CouchSurfing saya. Membaca profil orang yang akan kita hosting ataupun kita akan surfing itu sangat penting. Oh ya, sebagai anggota CouchSurfing kita tidak selalu harus siap menerima tamu di rumah, bisa saja kita mengatur profil kita hanya untuk “Coffee & Drink”, yang artinya kita tidak bisa menerima tamu di rumah, tapi kita bisa bertemu untuk sekedar minum bersama anggota CouchSurfing lain.
Patrick
Bersama Maurice, Georg, dan Jakob di Bali

Saya biasanya tidak terlalu ketat pada jumlah hari para anggota CouchSurfing menginap di rumah saya, andaikata mereka nyaman dan saya juga nyaman, biasanya mereka bisa tinggal lebih dari 3 hari. Ada kakak beradik dari Jerman, Georg dan Jakob yang tinggal di rumah saya lebih dari 9 hari, beberapa tinggal selama 5 hari. Tamu saya yang paling aneh adalah Roma dan Dennis dari Rusia, saat pertama menulis CouchRequest kepada saya, mereka janji akan sampai di rumah saya pada pukul 5 sore, nyatanya hingga pukul 10 malam mereka belum juga datang, pada pukul 10.30 saya mendapat sms dari nomor Rusia jika mereka 5km dari rumah saya. Saat sampai di rumah, mereka bercerita jika mereka ingin hitch hike (menumpang) mobil dari Bandara Soekarno-Hatta, namun tidak ada mobil yang berhenti, sampai akhirnya ada mobil kedutaan Jerman yang memberikan mereka tumpangan hingga Bundaran HI, dan mereka jalan kaki dari Bundaran HI menuju Pasar Minggu, kurang lebih 20km dengan tas besarnya!

Selain hosting, saya juga mencoba untuk surfing saat traveling, surfing pertama saya adalah di tempat Michele, di Pulau Penang, Malaysia. Tidak terlalu mudah untuk menemukan anggota CouchSurfing yang mau diinapi, hal ini saya jumpai di Phuket, Thailand, saat saya mengirim lebih dari 10 CouchRequest, namun tidak ada satupun yang menanggapi, hingga akhirnya saya tinggal di hostel. Ya memang tidak selalu beruntung mendapatkan host yang mau menerima kita. Di Ho Chi Minh pun begitu, dari 7 CouchRequest yang saya kirim, tidak ada yang respon. Namun, saya melakukan city tour bersama beberapa CouchSurfer dari Ho Chi Minh.
City tour bersama CS di Ho Chi Minh

Selain hosting dan surfing, traveling bersama anggota CouchSurfing menjadi hal yang sangat menyenangkan, karena kami mempunyai hobi yang sama, yaitu traveling dengan berbiaya murah. Berbagai tempat di Pulau Jawa, Bali, dan Sumatera sudah kami kunjungi bersama.
Traveling ke Krakatau
Gathering CS Jawa Tengah dan Yogya

CouchSurfing Indonesia mempunyai festival tahunan sejak tahun 2010, yang mana tahun sebelumnya dilaksanakan di Jakarta, tahun ini yang berkesempatan menjadi tuan rumah adalah Bali. Di CSI Festive ini biasanya banyak kegiatan yang melibatkan anggota CouchSurfing ataupun komunitas lain. Kegiatan yang dilaksanakan tahun lalu diantaranya hitch hiking race  dan Pecha Kucha.Tahun ini lebih banyak kegiatan, diantaranya ada bakti sosial yang menggandeng komunitas lainnya.

Saya merasa komunitas CouchSurfing ini membuka jendela dunia saya, untuk memperhatikan berbagai macam kebudayaan dunia dan karakter orang-orangnya.




No comments:

Post a Comment

My TripAdvisor