Tuesday, August 17, 2010

Indonesia#65

17 Agustus tahun 45 
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka
Nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia...
Merdeekaaaaaa....
Sekali merdeka tetap merdeka..!! Selama hayat masih dikandung badan...



Yup penggalan teks dari lagu Hari Merdeka ciptaan H. Mutahar yang selalu kita nyanyikan dengan semangat '45 waktu kita sekolah dulu, namun sangat jarang terdengar lagi sekarang. Kita lebih peduli pada lagu-lagu band yang tenar saat ini, lagu yang mendayu-dayu, dibandingkan dengan lagu yang mengobarkan semangat kebangsaan kita, rasa nasionalis kita.
Coba nyanyikan lagu, ya pilih aja deh lagu yang sedang kalian suka dari band yang sedang tenar sekarang, jika sudah kalian nyanyikan, coba sekarang nyanyikan lagu wajib nasional seperti Hari Merdeka, Bagimu Negeri, Satu Nusa Satu Bangsa, apa ada perbedaan yang kalian rasakan saat menyanyikan kedua lagu tersebut ? Kalo saya, jelas ada perbedaan yang saya rasakan..lagu-lagu nasional tersebut membuat suara saya lebih bergetar dalam menyanyikannya.
Saya merasa bangga dalam menyanyikan lagu-lagu tersebut. Walau bisa dikatakan saya bukan sebagai orang yang penuh nasionalisme, jarang menghargai perjuangan pahlawan kita dahulu, namun setidaknya lagu-lagu tersebut membuat saya banyak berpikir, lagu yang liriknya tidak sepanjang lagu-lagu sekarang, tapi begitu dahsyat maknanya, malah tak lekang dimakan zaman.
Ya, memang hari ini Indonesia merayakan hari jadinya yang ke 65, namun apalah arti dari 65 merdeka bagi bangsa Indonesia jika kita merefleksikan arti dari kemerdekaan itu sendiri dengan kenyataan bangsa ini. Memang Bangsa Indonesia telah merdeka, berhasil mengusir penjajah, dan memerdekakan dirinya sebagai sebuah negara utuh.
Namun, masih banyak yang belum merasakan artinya merdeka dari sebuah negara saat ini. Sebuah tulisan yang saya baca mengklaim jika Indonesia adalah negara terkaya di dunia, bahkan melebihi kekayaan negara-negara produsen minyak di Timur Tengah. SAYA PERCAYA hal itu. Betapa tidak, Indonesia punya lebih banyak sumber daya alam dibandingkan negara-negara tersebut. Jika kita berbicara sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui, Indonesia punya segalanya. Berapa banyak pengeboran minyak di Indonesia? Berapa banyak pengeboran gas alam di Indonesia?  Berapa banyak tambang batubara di Indonesia? dan masih banyak lagi sumber daya alam yang Indonesia miliki. Belum lagi sumber daya alam lainnya seperti bijih emas, nikel, tembaga, mangan, tembaga dan lainnya yang tentunya tidak dimiliki oleh negara-negara Timur Tengah  dan negara lainnya di dunia.
Namun, kemana hasilnya dari sumber daya alam yang Indonesia miliki tersebut? Hampir tidak ada kontribusi bagi negara Indonesia itu sendiri, dan secara khusus bagi daerah yang memiliki sumber daya alam tersebut. Bukti paling nyata adalah pertambangan  yang dilakukan oleh Freeport.di Gunung Erstberg dan Grasberg, dulunya Freeport adalah perusahaan yang hampir bangkrut sebelum menemukan tambang tembaga di Papua (yang juga sekaligus tambang emas dan perak terbesar di dunia, malah baru-baru ini berhasil ditemukan juga kandungan uranium di tambang tersebut ). Nyatanya rakyat Papua masih hidup dalam garis kemiskinan, walaupun mereka memiliki (catat : memiliki) tambang tersebut. Kondisi yang aneh.
Sudahlah, jika saya terus membahas tentang Freeport, seakan tidak ada habisnya, itu menjadi kesalahan para pejabat negara dahulu kala yang membiarkan Freeport masuk dan melakukan kegiatan penambangan di Indonesia sekaligus membodohi seluruh Bangsa Indonesia. Kejadian ini tidak hanya ada pada Freeport, namun raksasa penambang lainnya, seperti Exxon, Chevron,dan Rio Tinto.
Yang ingin saya katakan adalah jika pemimpin dan pejabat negara ini memang masih peduli dengan bangsa Indonesia dan kepada penerus mereka nanti, lakukanlah sesuatu untuk membuat perubahan bagi bangsa ini. Jangan sia-siakan pengorbanan para pahlawan (termasuk kakek saya) yang berjuang dengan sekuat tenaga untuk membuat kalian merasa merdeka tinggal di tanah Indonesia ini.
Indonesia, saya ingin melihatmu lebih merdeka saat kau berulang tahun ke 66 nanti.  

No comments:

Post a Comment

My TripAdvisor